Nama : Jatu Triandini Nur'aini
NPM : 22209157
Kelas : 4EB09
Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi keenam.jakarta-salemba empat.
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Hal Mendasar
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata
uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko volatilitas harga yang
dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar terdapat dalam
berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat,
akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti :
1. Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
4.
Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6.
Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai
tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi
nilai.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Pertumbuhan
jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan. Jika
perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen
potensi resiko yang aktif dapat dibenarkan dalam beberapa alasan. Laba
yang stabil mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan
atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi layanan jasa utang
kontraktual.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen
memainkan peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan
keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternatif,
mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektifitas
program lindung nilai.
Identifikasi Resiko Pasar
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko
market berpotensi dapat disebut dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan
alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih suka
mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan
lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi
dari pada manfaatnya.
Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal
Peramalan atas perubahan kurs
Dalam mengembangkan program manajemen resiko nilai tukar, manajer
keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan
magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs sebelumnya,
manajemen keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan
lebih efesiensi dan efektif. Namun demikian apakah mungkin untuk
memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah.
Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer
keuangan
dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian
rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini
dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
Manajemen Potensi Resiko
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas
juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas perusahaan.
Potensi Resiko Translasi
Potensi resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas
terhadap nilai equivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban
dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi Perlindungan
Strategi ini mencakup :
1. Lindung nilai neraca
2. Lindung nilai operasional
3. Lindung nilai kontraktual
Strategi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen
keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada pundak
pihak lain.
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward
valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata
uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu
tanggal di masa yang akan datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut
sebagai kurs forward.
Future Keuangan
Suatu kontrak
future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak yang forward.
Sepeti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa
depan dengan harga yang sudah yang ditentukan.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau
menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu
pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan. Opsi jenis
eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluarsa.
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas
dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan
sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan
biaya yang relatif rendah. Swap ini juga mungkinkan perusahaan untuk
melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan
usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan
april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas
akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang
baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan
tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk
tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB
telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih
saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan
nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan
untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang
dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang
dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan
akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung
nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan,
transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri,
dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan analisis atas
pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan
dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar
dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai
sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri
perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap
bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program
manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang
digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut
juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury
perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan
antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat
yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang
diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di
perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus
didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem
pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki
orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan
dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan
pelaporan eksternal.